Wednesday, September 29, 2010

Rahmat Allah

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: “Saya telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: “Allah telah menjadikan rahmat dalam seratus bahagian, maka ditahan pada-Nya yang sembilan puluh sembilan dan diturunkan dibumi satu bahagian, maka dengan satu bahagian itumasing-masing makhluk berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana khuatir memijak anaknya.”
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Alhasan berkata: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Allah mempunyai seratus rahmat, diturunkan kebumi hanya satu rahmat untuk penduduk dunia, maka mencukupi hingga habis ajal mereka, dan Allah akan mencabut rahmat itu yang satu pada hari kiamat untuk mengenapkan pada yang sembilan puluh sembilan, untuk diberikannya kepada para wali dan ahli taat kepada-Nya.”
Abul-Laits berkata: “Rasulullah s.a.w. telah menerangkan kepada kaum mukmin rahmat Allah s.w.t. supaya mereka bersyurkur kepada yang telah memuliakan mereka dengan rahmat-Nya dan rahmat amal soleh, sebab siapa yang mengharapkan rahmat Allah s.w.t. harus beramal mengikut petunjukNya untuk mencapai rahmatNya. Allah s.w.t. berfirman:
“Inna rahmatallahi qaribun minal mukhsinin.” Yang bermaksud: “Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat pada orang-orang yang berbuat baik.”
“Faman kana yarju liqa’a rabbihi fal ya’mal amalan shaliha” Yang bermaksud: “Maka siapa yang mengharap mendapat rahmat dan bertemu kepada Tuhan-Nya, maka hendaklah beramal soleh.”
Ibn Abbas r.a. berkata: “Ketika turun ayat: “Warahmati wasi’at kulla syai’i.” Yang bermaksud: “Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.”, maka iblis laknatullah menonjol-nonjolkan diri sambil berkata: Saya termasuk dari sesuatu, tentu saya akan mendapat bahagian dari rahmat-Nya.” Demikian pula kaum Yahudi dan Nashara (Kristien), kemudian diturunkan lanjutannya: “Fasa aktubua lilladz ina yattaquna wayu’tunazzakat walladzina hum biayatina yuminun.” Yang bermaksud: “Maka Aku tetapkan rahmat-Ku pada orang-orang yang taqwa, jaga-jaga diri dari syirik dan mengeluarkan zakat, dan mereka percaya pada ayat-ayat Kami.”
Iblis laknatullah patah harapan untuk mendapat rahmat tetapi Yahudi dan Nashara merasa tidak syirik dan sudah mengeluarkan zakat dan percaya pada kitab Allah s.w.t. Kemudian turun ayat lajutannya: “Alladzina yattabi Uunarsulan nabiyyal ummiya.” Yang bermaksud: “Ialah mereka yang mengikuti rasul nabi yang ummi yaitu Nabi Muhammad s.a.w.” Sampai disini kaum Yahudia dan Nashara putus dari rahmat Allah s.w.t. Oleh sebab itu maka kewajipan utama bagi tiap-tiap orang mukmin memuji syurkur kepada Allah s.w.t. atas kurniaan nikmat iamn yang diberikan Allah s.w.t. kepadanya, disamping mengharapkan semoga segala dosa-dosanya diampunkan oleh Allah s.w.t.
Yahya bin Mu’adz Arrazi dalam doanya berkata: “Ya Allah, Engkau telah menurunkan satu rahmat dan memuliakan kami dengan rahmat beragama Islam, apabila melengkapkan rahmat yang merata, bagaimana kami tidak akan mengharapkan pengampunan-Mu.”
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Said Al-khudri r.a. berkata: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Ada seorang masuk syurga tanpa amal kebaikan, hanyaketika ia akan mati berpesan kepada keluarganya: “Jika saya meninggal bakar mayatku dan tumbuk tulang-tulangku sampai halus kemudian abunya taburkan separuh didarat dan separuh dilaut, maka ketika mati, dilaksanakan wasiatnya. Maka Allah menyuruh darat dan laut supaya mengumpulkan abunya, kemudian ketika ditanya: “Mengapa kau berbuat sedemikian itu?” Jawabnya: “Kerana takut kepadaMu Tuhan. Maka Allah mengampunkan baginya kerana takutnya kepada Tuhan itu.”
Abul-Laits meriwayatkan dari Athaa’ dari seorang sahabat Rasulullah s.a.w. berkata: “Rasulullah s.a.w. datang kepada kami sedang kami tertawa. Lalu Rasulullah s.a.w. bersabda: “Apakah kamu tertawa sedang api neraka menanti dibelakangmu. Demi Allah, saya tidak senang melihat kamu tertawa.” Maka Rasulullah s.a.w. pergi membelakangi kami, sedang kami diam, seolah-oalh ada burung diatas kepala kami, kemudian kembali berjalan mundur kepada kami lalu bersabda: “Allah telah berfirman: “Nabbi’ibadi anni anal ghafuruuahim, wa anna adzabi huwal adzabul aliem” Yang bermaksud: “Mengapa kau mematahkan hati hambaKu, beritakan kepada mereka hambaKu bahawa Aku maha mengampun dan penyayang dan siksaKu, siksa yang sangat pedih.”
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Amr Al-ash berkata: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya bagi Allah tidak ada dosa yang tidak dapat diampunkannya, ada pada ummat yang sebelum kamu seorang yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang kemudian pergi kepada pendeta dan berkata: “Saya telah membunuh sembilan puluh sembilan jiwa, apakah ada jalan bagiku untuk bertaubat?” Jawab pendeta: “Tidak ada, sebab perbuatanmu sudah melampaui batas.” Maka segera ia berdiri dan langsung membunuh pendeta itu sehingga genap yang dibunuh seratus orang. Kemudian pergi ke pendeta yang lain dan berkata: “saya telah membunuh seratus orang, apakah ada jalan bagiku untuk bertaubat?” Jawab pendeta itu: “Sebenarnya perbuatan mu sudah melampau dan saya tidak mengetahui, hanya disana ada dua dusun, yang satu bernama Bushro dan penduduknya orang-orang baik yang selalu mengerjakan amal ahli syurga, sedang yang lain bernama Kafrah, penduduknya hanya berbuat derhaka melakukan amal ahli neraka, maka bila kamu pergi ke Bushro dan mengikuti amal perbuatan mereka, maka jangan ragu bahawa taubat mu akan diterima.” Maka pergilah ia ke Bushro, dan ketika ia ditengah jalan jatuh mati, maka bertengkarlah Malaikat Siksa dan Malaikat Rahmat, sehingga bertanya kepada Tuhan. Maka disuruh: “Ukur saja maka kedusun mana ia lebih dekat, masukkan ia kegolongan penduduknya.” Tiba-tiba terdapat ia lebih dekat kedusun Bushro sekadar ujung jari, maka ia tercatat dari golongan penduduknya.”
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Mas’ud berkata: “Tiga macam yang saya berani bersumpah sedang yang keempat bila saya bersumpah pasti benar:
*Allah s.w.t. tidak akan memelihara seseorang didunia, kemudian diserahkan kepada lainNya dihari kiamat. *Allah s.w.t. tidak akan menyamakan orang yang mempunyai bahagian dalam Islam dengan yang tidak mempunyai bahagian. *Tidak seorang yang cinta pada suatu kaum, melainkan akan berkumpul dengan mereka pada hari kiamat. *Allah s.w.t. tidak menutupi hamba didunia melainkan pasti akan menutupinya diakhirat.
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibn Mas’ud r.a. berkata: “Empat ayat surah Annisaa’ bagi kaum muslimin lebih baik dari dunia seisinya.”
Ayatnya ialah:
*Innallaha laa yagh firu an yusy roka bihi wayagh firu maa duna dzalika liman yasaa’u waman yusy rik billahi faqad iftara itsman adziima. Yang bermaksud: Allah tidak akan mengampuni pada orang yang syirik dan dapat mengampuni selain itu bagi siapa yang dikehendaki, dan siapa yang syirik (mempersekutukan Tuhan) maka ia telah berbuat dosa yang sangat besar.
*Walau annahum idz dhalamu anfusahum jauka fas taghfarullaha was taghfara lahumurraluuhu lawajadullaha tawwaba rahima. Yang bermaksud: Andaikan ketika mereka berbuat zalim itu datang kepadamu (Nabi Muhammad s.a.w.), lalu minta ampun kepada Allah dan dimintakan ampun oleh Rasulullah, pasti mereka akan mendapatkan Allah itu maha pengampun lagi penyayang.
*In taj tani bu kabaa ira maa tunhauna anhu nukaffir ankum sayyi aatikum wanud khilkum mud kholan kariima. Yang bermaksud: Jika kamu meninggalkan dosa-dosa yang besar yang telah dilarang, maka Allah akan mengampunkan dosa-dosamu yang kecil-kecil dan memasukkan kamu dalam tempat yang mulia.
*Waman ya mal suu’a au yadh lim nafsahu tsumma yas tagh firillaha yajidillaha ghafuu ra rahima. Yang bermaksud: Dan siapa berbuat kejahatan atau menganiaya diri sendiri kemudian membaca istighfar (minta ampun) kepada Allah, pasti akan mendapatkan Allah maha pengampun dan penyayang.
Jabir bin Abdillah An-Anshari r.a. berkata: “Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Syafaatku untuk orang-orang yang berdosa besar dari ummatku, siapa yang mendustakannya tidak akan mencapainya.” Jabir r.a. berkata: “Orang yang tidak berdosa besar tidak memerlukan syafaat sebagaimana ayat ketiga diatas.”
Muhammad bin Almunkadir dari Jabir r.a. berkata: “Nabi Muhammad s.a.w. keluar kepada kami dan bersabda: “Malaikat Jibril tadi datang kepadaku dan berkata: “Ya Muhammad, demi Allah yang mengutuskan mu sebagai nabi yang besar, sesungguhnya ada seorang hamba Allah yang beribadat selama lima ratus tahun diatas sebuah bukit yang lebar, panjangnya tiga puluh hasta kali tiga puluh hasta dan dikelilingi oleh laut seluas empat ribu farsakh dari tiap penjuru, disitu Allah s.w.t. mengeluarkan sumber air yang segar selebar satu jari dari bawah bukit, juga pohon delima pada tiap hari berbuah sebuah delima, maka bila siang hari turunlah orang itu untuk wuduk dan memetik delima, lalu dimakannya, kemudian berdiri sembahyang dan ia minta kepada Tuhan supaya dimatikan dalam sujud, dan supaya badannya tidak disentuh bumi atau lain-lainnya hingga bangkit dihari kiamat sambil sujud, maka Allah s.w.t. telah menerima permintaannya, kerana itu tiap kami naik turun dari langit selalu melaluinya ia sedang sujud. Jibril berkata: “Kami dapat dalam ilmu, bahawa ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dan dihadapkan kepada Allah s.w.t. , lalu Allah s.w.t. menyuruh: “Masukkanlah hambaKu itu kedalam syurga dangan rahmatKu.” Maka berkata orang itu: “Dengan amalku.” Maka Allah s.w.t. menyuruh Malaikat supaya menghitung semua amalnya dan nikmatKu iaitu nikmat melihat (penglihatan), tiba-tiba nikmat penglihatan itu telah mengelilingi ibadatnya selama lima ratus tahun, sedang nikmat-nikmat Allah s.w.t. yang lain-lainnya belum. Maka Allah s.w.t. berfirman: “Masukkan ia kedalam neraka.” dan ketika ditarik menuju keneraka, ia berkata: “Masukkanlah aku kedalam syurga dengan rahmatMu.”
Maka Allah s.w.t. berfirman kepada Malaikat: “Kembalikanlah ia.” Lalu ditanya oleh Allah s.w.t.: “Hambaku, siapa yang menjadikan kau daripada tidak ada?” Jawabnya: “Engkau Tuhan.” Lalu dutanya: “Apakah itu kerana amalmu atau rahmatKu?” Jawabnya: “Dengan RahmatMu.” Lalu ditanya: “Siapakah yang memberi kekuatan kepadamu untuk beribadat lima ratus tahun?” jawabnya: “Engkau Tuhanku.” Lalu ditanya lagi: “Dan siapakah yang menempatkan kau diatas bukit dan ditengah laut dan mengeluarkan air segar yang tawar dari tengah-tengah laut yang masin getir dan menumbuhkan buah delima tiap pagi, padahal buah itu hanya berbuah satu tahun satu kali, lalu kau minta kepadaKu untuk mati sujud, siapakah yang berbuat itu semua?” Jawabnya: “Engkau Tuhanku.” Firman Allah s.w.t. : “Maka semua itu dengan rahmatKu.” Malaikat Jibril berkata: “Segala sesuatu terjadi dengan rahmat Allah s.w.t..”
Alhasan r.a berkata: “Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Tiada berkumpul dua perasaan berharap pada rahmat Allah dan takut dari siksa Allah dalam hati seorang mukmin ketika akan mati melainkan pasti akan diberi oleh Allah harapannya dan dihindarkan dari ketakutannya.”
Abu Said Almaqburi dari Abu Hurairah r.a. berkata: “Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Tiada seorang diantara kamu yang dapat selamat kerana amalnya sendiri. Seorang sahabat bertanya: “Engkau juga tidak, ya Rasulullah?” Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: “Saya juga tidak, kecuali Allah meliputi saya dengan rahmayNya, kerana itu sedang-sedanglah kamu dan tetapkan segala perbuatanmu dan beramal diwaktu pagi dan petang dan sedikirt diwaktu malam, sederhanalah supaya sampai dengan selamat.”
Anas r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Permudahkanlah dan jangan mempersukar dan gembirakan dan jangan menggusarkan.”
Ibn Mas’ud r.a. berkata: “Rahmat akan melimpah-limpah pada manusia dihari kiamat sehingga iblis laknatullah mengangkat kepalanya ingin mendapatkannya kerana luasnya rahmat Allah dan syafa’at orang-orang yang diberikan syafa’at oleh Allah s.w.t.”
Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Pada hari kiamat akan terdengar seruan dari bawah Arsy: “Ya ummat Muhammad, adapun dosa-dosamu terhadap Aku maka Aku maafkan bagi kamu dan tinggal yang terjadi diantara sesama kamu, maka maaf memaafkan diantara kamu dan masuklah kamu kesyurga dengan rahmatKu.”
Al-Fudhail bin Iyaadh berkata: “Rasa takut kepada Allah s.w.t. itu lebih baik bagi orang yang sihat tetapi jika ia sakit dan lemah (tidak kuat beramal) maka mengharap itu lebih baik, sebab jika sihat kuat untuk beramal taat dan meninggalkan maksiat sebaliknya bila telah sakit atau lemah maka mengharapkan rahmat itu yang lebih utama.”
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Muhammad bin Alfadhel daro Ibn Abi Ruwad dari ayahnya berkata: “Allah s.w.t. menurunkan wahyu kepada nabi Daud a.s.: “Hai Daud, gembirakan orang-orang yang berdosa, dan peringatkan kepada orang-orang siddiq.” Maka Nabi Daud a.s bertanya: “Bagaimana menggembirakan orang-orang yang berdosa dan mengancam orang-orang yang siddiq?” Allah s.w.t. berfirman: “Gembirakan orang-orang yang berdosa bahawa tidak ada dosa yang tidak dapat Aku ampunkan dan peringatkan pada orang siddiq supaya mereka tidak berbangga (sombong) dengan amal perbuatan mereka kerana bila Aku tegakkan keadilanKu dan perhitunganKu pada seseorang pasti binasa.”
Ibn Abi Ruwad dari ayahnya berkata: “Allah s.w.t berfirman: “Aku-lah Allah yang memiliki semua raja, hati raja-raja itu semua ditangan-Ku, maka tiap kaum yang Aku ridha. Aku jadikan hati raja itu rahmat pada mereka dan tiap kaum yang Aku murka, Aku jadikan raja itu siksa bagi mereka, kerana itu kamu jangan sibuk mengutuk raja dan taubatlah kamu kepadaKu nescaya Aku lunakkan hati mereka kepadamu.”
Al’alaa bin Abdirrahman dari ayahnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: “Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Andaikan orang mukmin mengetahui siksa yang disediakan Allah s.w.t. nescaya tidak akan mengharapkan syurgaNya seorang pun dan andaikata orang kafir mengetahui kebesaran rahmat Allah s.w.t. nescaya tidak akan merasa putus dari rahmat Allah s.w.t. seorangpun.”
Abu Ya’la lhusain bin Muhammad Annaisaburi meriwayatkan dengan sanadnya dari Ahmad bin Sahl berkata: “Saya bermimpi kelihatan Yahya bin Aktsam, maka saya bertanya kepadanya: “Apakah tang telah kau dapat dari Tuhanmu? jawabnya: “Saya dipanggil oleh Tuhan: “Hai orang tua yang jahat, kau telah berbuat ini dan itu.” Maka jawabku: “Ya Tuhan, tidak sedemikian yang saya dengar tentang Engkau.” Tuhan bertanya: “Apakah yang kau dengar tentang Aku?” Jawabku: “Saya telah mendengar dari Abdurrazzaq dari Ma’mar dari Azzuhri dari Urwah dari Aisyah r.a. dari Nabi Muhammad s.a.w. dan Jibril a.s. bahawa Engkau berfirman: ” Tiada seorang muslim yang telah beruban dalam Islam, maka saya akan menyiksanya melainkan saya malu untuk menyiksanya.” Sedang saya seorang yang telah sangat tua. Maka firman Allah s.w.t: “Benar Abdurrazzaq, dan benar Ma’mar dan benar Azzuhri dan benar Urwah dan benar Aisyah dan benar Nabi Muhammad s.a.w. dan benar Jibril dan benar apa yang Aku firmankan itu, ya Yahya. Aku tidak akan menyiksa orang tua yang beruban dalam Islam.” kemudian saya diperintahkan kesebelah kanan ke syurga.”
Umar r.a. berkata: “Dia masuk kepada Nabi Muhammad s.a.w., tiba-tiba ia mendapati Nabi Muhammad s.a.w. sedang menangis, maka ditanya: “Apakah yang menyebabkan engkau menangis, ya Rasulullah?” Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: “Saya telah didatangai oleh malaikat Jibril a.s. dan berkata kepadaku: “Sesungguhnya Allah malu akan menyiksa seorang yang telah beruban didalam Islam, maka bagaimana orang yang beruban tidak malu berbuat maksiat kepada Allah s.w.t.”
Abul-Laits berkata: “Kerana itu maka wajib bagi orang yang telah tua menyedari kehormatan ini dan bersyukur kepada Allah s.w.t. dan malu kepada Allah s.w.t. dan kepada kedua malaikat yang mencatat amalnya. Dan menghentikan segala maksiat dan selalu rajin taat kepada Allah s.w.t. sebab tanaman itu jika sudah dekat musim mengetam, tidak boleh ditunda-tunda dan demikian pula yang masih muda, harus bertaqwa kepada Allah s.w.t. dan menjauhkan dari maksiat (dosa) serta rajin kepada taat, sebab dia tidak mengetahui bilakah tiba ajalnya, sebab bila pemuda itu rajin berbuat taat, ia akan mendapat naungan Allah s.w.t. pada hari kiamat dibawah arsy, sebagaimana tersebut didalam hadis yang diceritakan kepada kami oleh Abulhasan Alqasim bin Muhammad dari Isa bin Khosy Hafash dari Suwaid dari Malik bin Habib dari Abdurrahman bin Hafash dari Aashim dari Abu Hurairah r.a. berkata:
“Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:” Tujuh macam orang yang akan dinaungi Allah pada hari kiamat pada saat tidak ada naungan kecuali naungan Allah:
1.Imam (pemimpin yang adil).
2.Pemuda yang tumbuh dalam ibadat kepada Allah s.w.t.
3.Seorang yang hatinya tergantung pada masjid, jika keluar sehingga kembali (yakni rajin menjaga sembahyang berjama’ah).
4.Dua orang saling menyinta (Kasih sayang) kerana Allah s.w.t. baik ketika berkumpul atau berpisah.
5.Seorang yang ingat kepada Allah s.w.t. ketika bersendirian lalu mencucurkan airmata ketana takut kepada Allah s.w.t.
6.Seorang yang bersedekah dirahsiakan sehingga yang dikirinya tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh kanannya.
7.Seorang lelaki yang dipanggil oleh wanita yang cantik untuk berzina, lalu ia berkata: “Saya takut kepada Allah azza wajalla.”


syetan lebih tau

Dikisahkan ada seorang manusia yang bertemu dengan syetan di waktu subuh. Entah bagaimana awalnya, akhirnya mereka berdua sepakat mengikat tali persahabatan. Ketika waktu subuh berakhir dan orang itu tidak mengerjakan shalat, maka setan pun sambil tersenyum bergumam, "Orang ini memang pantas menjadi sahabatku..!" Begitu juga ketika waktu dzuhur orang ini tidak mengerjakan shalat, setan tersenyum lebar sambil membatin, " Rupanya inilah bakal teman sejatiku di akhirat nanti..!"Ketika waktu ashar hampir habis tetapi temannya itu dilihatnya masih juga asik dengan kegiatannya, setan mulai terdiam......   Kemudian ketika datang waktunya magrib, temannya itu ternya-ta tidak shalat juga, maka setan nampak mulai gelisah, senyumnya sudah berubah menjadi kecut. Dari wajahnya nampak bahwa ia seolah-olah sedang mengingat-ngingat sesuatu. Dan akhirnya ketika dilihatnya sahabatnya itu tidak juga mengerjakan shalat Isya, maka syetan sangat panik. Ia rupanya tidak bisa menahan diri lagi, datanglah ia pada sahabatnya yang manusia itu sambil berkata dengan penuh ketakutan, "Wahai sobat, aku terpaksa memutuskan persahabatan kita.” Dengan keheranan manusia ini bertanya, "Kenapa engkau ingkar janji; bukankah baru tadi pagi kita berjanji akan menjadi sahabat ?"."Aku takut !", jawab syetan dengan suara gemetar. "Nenek moyangku saja yang dulu hanya sekali membangkang pada perintah-Nya, yaitu ketika menolak disuruh sujud (hormat) pada Adam, telah dilaknat-Nya; apalagi engkau yang hari ini saja kusaksikan telah lima kali membangkang perintah-Nya. Tidak terbayangkan olehku bagaimana besarnya murka Allah kepadamu !", kata syetan sambil beranjak pergi.

Bagaimana aku harus memberi tahu kamu

Alkisah ada seorang nabi yang bersahabat dengan malaikat maut. Pada suatu hari Nabi Allah ini berkata kepada malaikat maut, “Wahai malaikat maut, bila tiba waktunya engkau mencabut nyawa-ku, maukah engkau memberitahu aku jauh-jauh hari sebelumnya ?”.“Karena engkau nabi Allah, aku akan turuti permintaanmu itu!” jawab malaikat maut singkat. Singkat cerita, setelah beberapa lama kemudian datanglah ma-laikat maut menjumpai sang nabi yang saat itu sedang lesehan mele-paskan lelah, “Wahai nabi Allah, sekaranglah saatnya aku ditugaskan Allah untuk menjemputmu!”“Hai malaikat maut, lupakah engkau akan kesepakatan kita? Lupakah engkau akan janjimu ? Bukankah engkau telah berjanji akan memberitahu aku terlebih dahulu sebelum saat ini tiba, mengapa engkau ingkar janji?” kata Nabi dengan penuh keheranan “Sebenar-nya aku tidak pernah ingkar janji, aku juga tidak lupa akan kesepa-katan kita, hanya engkau saja yang tidak menyadari.”“Maksudmu engkau telah memberitahu aku sebelumnya ?”“Benar wahai Nabi Allah, bahkan aku berkali-kali memberitahu dan memperingatkanmu.”“Kapan itu kau lakukan ?” kata Nabi penuh keheranan “Wahai Nabi Allah, bukankah sebulan yang lalu kau ikut me-mikul jenazah si fulan ? tidak sadarkah engkau bahwa saat itu akulah yang menjeputnya? bukankah seminggu yang lalu kau ikut memandikan mayat si fulan ? tidak tahukah engkau bahwa saat itu akulah yang mengunjungi ? bukankah kemarin engkau ikut menshalatkan jenazah si anu ? lupakah engkau bahwa saat itu akulah yang bertamu ? bu-kankah tadi pagi engkau ikut mengu-burkan si fulan bin fulan ? masih belum tahu dan belum sadarkah engkau bahwa saat itu akulah yang men-jemputnya? Kalau semua itu belum cukup lalu dengan cara bagai-mana lagi aku harus memberitahumu ?” jawab malaikat tidak kalah herannya.

Cari lah yang paling Cantik

Pada suatu pagi di satu sekolah menengah, ada seorang pelajar bertanya pada seorang guru yang sedang mengajar. Ketika itu, guru tersebut sedang menyentuh mengenai kasih dan sayang secara alami. Dialog di antara pelajar dan guru tersebut berbunyi begini...


Pelajar : guru bagaimana kita mau pilih seseorang yang terbaik sebagai orang paling kita sayang?. bagaimana juga kasih sayang itu bisa kekal.

Guru : Oh, aku belum tau itu?.Emmm...baiklah, sekarang kamu kerjakan  apa yang akan  saya perintahkan. Ikuti saja. .mungkin kamu akan dapat apa jawabannya.

Pelajar : Baiklah...apa yang saya harus buat?

Guru : Kamu pergi ke padang/halaman sekolah yang berada di luar kelas sekarang juga.Kamu berjalan di atas rumput di situ dan sambil memandang rumput di depan kamu, pilih mana yang PALING cantik tanpa menoleh ke belakang lagi walaupun sekali. Dan kamu petiklah rumput yang PALING cantik yang berada di depan kamu tersebut dan selepas itu bawa balik ke kelas.

Pelajar : Ok. Saya pergi sekarang dan buat apa yang guru suruh.


pelajar itu pun kembali ke kelas, tp tiada pun rumput yang berada di tangannya. Maka guru pun bertanya kepada pelajar tersebut.


guru : Mana rumput yang aku suruh petik?

Pelajar : Oh, tadi saya berjalan di atas rumput dan sambil memandang rumput yang berada di situ, saya carilah rumput yang paling cantik. Memang ada banyak yang cantik tapi td guru bilang, "petik yang paling cantik" maka saya pun terus berjalan ke depan sambil mencari yang paling cantik tanpa menoleh ke belakang lagi. Tapi sampai di penghujung padang,saya tak jumpa pun yang paling cantik. Mungkin ada di antara yang di belakang saya sebelum itu tapi tadi guru bilang tak boleh menoleh ke belakang lagi, jadi tiadalah rumput yang saya boleh petik.

Guru: Ya,.. itulah jawabannya. Maknanya, apabila kita telah berjumpa dengan seseorang yang kita sayang, janganlah kita hendak mencari lagi yang lebih baik daripada itu. Kita patut hargai orang yang berada di depan kita sebaik-baiknya. Janganlah kita menoleh ke belakang lagi karena yang berlaku tetap dah berlaku. Dan semoga yang berlalu tidak lagi berulang.Jika kita berselisih faham dengan orang yang kita sayang itu, kita boleh perbetulkan keadaan dan coba teruskan perhubungan tersebut walaupun banyak perkara yang menggugat hubungan tersebut. Dan ingatlah orang yang kita sayang itulah kita jumpa lingpa cantik dan paling baik pada MULAnya walaupun mau  ikutkan banyak lagi yang cantik dan baik seperti rumput tadi. KECUALI LAH jika hubungan tersebut tak boleh diselamatkan lagi, maka barulah kita mulai sekali lagi. Maka sayangi lah orang yang berada di depan kita dengan tulus dan ikhlas.

Tuesday, September 28, 2010

Keperluan hidup

Keperluan hidup manusia adalah :
1. Makan Minum
2. Rumah
3. Kendaraan
4. Pakaian
5. Pernikahan
Para sahabat Nabi keperluannya rendah tetapi maksud hidup tinggi. Sementara kita memiliki keperluan tinggi tetapi maksud hidupnya rendah. Keseharian kita hanya memikirkan bagaimana mendapatkan keperluan, tetapi para sahabat berpikir untuk selalu mengorbankan keperluan untuk mendapatkan maksud hidup.
Perbedaan orang beriman dengan orang kafir dalam menggunakan keperluan dan maksud hidup adalah :
1. MAKAN MINUM
Orang kafir : Makan dan minum untuk kesehatan dan kekuatan sebagaimana kaum A’ad sehingga mereka berkata : “Siapakah yang lebih kuat daripada Kami ……?”(QS. Fushsihlat: 15)

Orang beriman :
Makan Minum untuk beribadah agar bisa berdiri shalat dan mengerjakan ibadah lainnya. Jika makan dengan cara adab sunnah Rasulullah SAW maka akan diberi pahala oleh Allah SWT.

Makan Minum untuk Khalifah adalah agar bisa berkhidmat kepada sesama. Nabi SAW bersabda, “jika kalian mengangkat beban saudaramu ke punggung kudanya, maka akan dihitung sedekah, jika kalian mengisi ember saudaramu dengan air maka dihitung sedekah”

Makan Minum untuk dakwah, suatu jamaah diantar ke suatu rumah di Pakistan maka dihidangkan kepadanya air yang rasanya asin. Karena jamaah berniat dakwah maka Amir(sebutan untuk pemimpin jamaah) mengatakan, “Habiskan air asin tadi”.
Setelah jamaah pulang isteri pemilik rumah terlihat pucat, suaminya bertanya, “ada apa?”
Isterinya berkata,”Aku salah memasukkan gula ternyata aku memasukkan garam ke air minum mereka, bagaimana keadaan mereka?”
Suaminya berkata.”Tidak masalah, mereka biasa saja bahkan tampak senang.”
Isterinya berkata,”kalau begitu bapak harus ikut mereka karena mereka bukan orang biasa tetapi seperti malaikat yang berjalan-jalan di bumi.”

2. PAKAIAN
Orang kafir : tujuan menggunakan pakaiannya seperti burung merak yaitu untuk menarik lawan jenis dan untuk dipuji-puji.

Orang beriman :
Untuk Ibadah yaitu menutup aurat karena malu kepada Allah.

Untuk Khalifah yaitu untuk melayani umat sebagaimana kisah Hasan r.a cucu Nabi SAW. Beliau memakai pakaian mahal sehingga seorang Yahudi datang kepadanya dan berkata, “Ya Hasan, benarkah engkau cucu Rasulullah ?”
Hasan r.a. menjawab,”Ya, Kenapa ?”
Kata si Yahudi, “mengapa engkau menyelisihi kakekmu dengan berpakaian mewah padahal dunia adalah penjara bagimu dan surga bagi orang kafir?”. Si Yahudi melanjutkan, “kini kau lihat, aku berpakaian compang camping sementara kamu seperti di Surga?”
Hasan r.a. berkata,”Wahai Yahudi, seandainya kamu tahu pakaian apa yang akan kamu dapatkan di neraka, niscaya kamu akan memakai pakaian paling mewah di dunia ini karena tak merasakan lagi di akhirat. Aku memakai pakaian bagus ini agar orang miskin tahu kalau aku orang kaya agar mereka tak sungkan-sungkan meminta sedekah kepadaku.”

Untuk Dakwah, dengan pakaian yang digunakan orang akan mendapat hidayah dan ingat kepada Allah. Itulah sebabnya orang beriman mencontoh pakaian Rasulullah SAW dan para sahabat.

3. RUMAH
Orang kafir :
Rumah untuk kesombongan dan fungsinya hanya untuk restoran (untuk tempat makan keluarga), hotel (tempat tidur/istirahat) , WC (tempat buang air), gallery (tempat menyimpan barang-barang mewah), bioskop mini (tempat nonton TV keluarga), gedung pertemuan keluarga.

Orang beriman:
Untuk ibadah, Nabi SAW bersabda,”Shalatlah kamu (shalat sunnah) di sudut-sudut rumah kamu niscaya rumah kamu akan dipandang oleh penduduk langit bercahaya sebagimana kamu memandang bintang-bintang di langit.”

Untuk Khalifah, yaitu melayani ummat sebagaimana hadits yang menunjukkan bahwa hak tamu untuk dilayani adalah tiga hari, setelah hari ketiga maka dihitung sedekah.

Untuk Dakwah, yaitu bagaimana orang masuk ke rumah kita mendapat hidayah sebagaimana rumahnya Fatimah binti Khaththab. Umar bin Khaththab masuk ke rumahnya langsung mendapat hidayah, mengapa ? karena di dalam rumah hidup amalan masjid yaitu dakwah, ta’lim, ibadah dan khidmat.

4. KENDARAAN
Orang kafir :
Menggunakan kendaraan hanya untuk menyelesaikan urusan dunia saja, juga sebagai kesombongan dan status sosial.

Orang beriman :
Untuk Ibadah, seperti dipakai untuk pergi ke Masjid, silahturahmi dll.

Untuk Khalifah, yaitu untuk melayani saudara muslimnya, dipinjamkan untuk hajat muslimin

Untuk Dakwah, yaitu untuk berjuang di Jalan Allah. Nabi SAW bersabda, “seseorang yang memelihara kuda untuk digunakan jihad maka semua makanan, kotoran dan kencingnya dihitung sebagai kebaikan oleh Allah SWT”

Nabi SAW juga bersabda,”ada tiga hasil orang memiliki kendaraan, yaitu (1) orang yang mendapatkan Surga dari kendaraannya karena digunakan di jalan Allah SWT. (2) mendapat neraka karena dipakai untuk bermaksiat kepada Allah. (3) tidak memperoleh apa-apa di Akhirat karena hanya digunakan untuk keperluan dunia semata.”

5. PERNIKAHAN
Orang kafir :
Pernikahan mereka hanya untuk menyempurnakan nafsu saja dan mendapatkan keturunan.

Orang beriman :
Untuk Ibadah, sesuai sabda Nabi SAW, “orang yang sudah menikah shalat 2 rakaatnya lebih baik dari pada 70 rakaat orang yang belum menikah.”

Untuk Khalifah, yaitu dengan memiliki isteri kita bisa berkhidmat kepada tetangga sebagaimana hadis,”jika kamu masak, perbanyaklah kuahnya dan kirimkan kepada tetangga kamu.”

Untuk Dakwah, yaitu wanita/isteri dapat berdakwah sampai ke dapur-dapur tetangga kita, sedangkan laki-laki hanya sampai depan pintu saja. Kewajiban dakwah termasuk untuk wanita. Do’a-do’a wanita dalam dakwah sangatlah hebat melebihi do’a 70 wali Allah.




MAKSUD HIDUP UMMAT AKHIR ZAMAN
Sebuah benda jika tidak digunakan sesuai dengan maksud yang menciptakannya, maka benda ini tidak berguna dan lama-lama akan rusak. Begitu juga manusia, tidak ada gunanya dan akan rusak jika tidak sesuai dengan maksud penciptaannya. Yang mengetahui maksud hidup manusia, bukanlah isterinya, anaknya, ayahnya, pemerintahnya dsb. Mengapa ? karena mereka tidak mempunyai andil dalam penciptaan manusia.
Maksud hidup manusia adalah
1. Manusia diciptakan untuk ibadah
“Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia, melainkan (hanya untuk) beribadah.” (QS. Adz Dzariyat : 56 )
2. Manusia untuk menjadi khalifah
“Sesungguhnya Aku akan menjadikan di muka bumi ini khalifah (manusia)” (QS. Al Baqarah : 30 )
3. Manusia untuk ber’amar ma’ruf nahi mungkar dan sebagai naibnya Rasulullah SAW
“Kalian adalah sebaik-baik ummat yang dikeluarkan untuk manusia, yaitu untuk ber’amar ma’ruf dan nahi mungkar dan beriman kepada Allah” (QS. Ali Imran : 110)

Jika manusia berhasil mewujudkan maksud hidupnya, maka akan dijadikan raja-raja di Jannah/Surga. “Jika kamu melihat Jannah seolah-olah adalah kenikmatan dan kerajaan yang besar” (QS. Al Insan: 20).

..::::::Dakwah is the purpose of our live::::...

 ^_^

Monday, September 27, 2010

Akhlak mulia

Ingatlah Pesan Junjungan
Amalkan Adab Dan Sopan
Pada Ibu Guru dan Kawan
Moga Hidup Tenang Dan Aman

Buat Baik Berpada Pada
Tabiat Buruk Dijauhkan
Akhlak Baik Semua Suka
Sampai Mati Dalam Ingatan

Sabarlah Jika Dibenci
Jangan Berdendam Di Hati
Terhadapnya Kita Hormati
Moga Hidup Saling Diberkati

Janganlah Berdusta
Dan Berkata Nista
Bersabar Sahaja
Jika Kita Dicerca

Janganlah Menghina
Menuduh Menfitnah
Serahkan Kepada Allah
Jika Kita Ditohmah

wallahualam..

Do'a Orang Teraniaya....

Suatu pagi seorang laki-laki pergi berburu untuk mendapatkan rezeki yang halal. Namun hingga sore, ia belum mendapat satu pun binatang buruan. Lalu ia berdoa dengan tulus:"Ya Allah, anak-anakku menunggu kelaparan di rumah, berilah aku seekor binatang buruan". setelah doanya ia panjatkan, Allah memberikannya rezeki, jala yang dibawa pemburu itu mengenai seekor ikan yang sangat besar. Ia pun bersyukur kepada Allah. kemudian, beranjaklah ia pulang dengan hati riang.

Di tengah jalan, ia bertemu dengan kelompok orang dengan seorang raja yang hendak berburu. Raja heran dan takjub luar biasa begitu melihat ikan besar yang dibawa pemburu itu. Lalu, ia menyuruh pengawal untuk merampas ikan itu dari sang pemburu.

Tanpa susah payah, raja itupun mendapatkan ikan itu. dengan gembira, ia langsung pulang. Ketika sampai di istana, ia mengeluarkan dan membolak-balik ikan itu sambil tertawa ria. tiba-tiba ikan itu mengigit jarinya. akibatnya, badan sang raja panas dingin, sehingga malam itu sang raja tidak bisa tidur.

dengan rasa cemas, raja itupun memerintahkan agar seluruh dokter dihadirkan untuk mengobati sakitnya. semua dokter menyarankan agar jarinya itu dipotong untuk menghindari tersebarnya racun ke anggota badan lain. Raja pun menyetujui nasihat mereka. Namun setelah jarinya dipotong, ia tetap tidak dapat istirahat karena ternyata racun itu telah menyebar ke bagian tubuh lainnya,

Para dokter pun menyarankan agar pergelangan tangan raja dipotong dan raja pun menyetujuinya. Namun setelah pergelangan tangannya dipotong, tetap saja raja tidak dapat memejamkan matanya, bahkan rasa sakitnya makin bertambah. ia berteriak dan meringis dengan keras karena racun itu telah merasuk dan menyebar ke anggota tubuh lainnya.

Seluruh dokter akhirnya menyarankan agar tangan hingga siku raja dipotong. raja pun menyetujuinya. Setelah tangan hingga sikunya dipotong, sakit jasmaninya kini telah hilang, tetapi diri dan jiwanya tetap belum tenang. Semua dokter akhirnya menyarankan agar raja dibawa ke seorang dokter jiwa (ahli hikmah).

Dibawalah sang raja menemui seorang dokter jiwa. dan diceritakan seluruh kejadian seputar ikan yang ia rampas dari pemburu itu. Mendengar hal itu, ahli hikmah berkata, "Jiwa Tuan tetap tidak akan tenang selamanya sampai pemburu itu memaafkan dosa dan kesalahan yang telah Tuan perbuat."

Kemudian raja itupun mencari pemburu itu.setelah didapatkan, raja menceritakan kejadian yang dialaminya. dan ia memohon agar si pemburu itu memaafkan semua kesalahannya. Si pemburu pun memaafkannya sambil berjabat tangan.

Sang raja penasaran ingin mengetahui apa yang dikatakan si pemburu ketika raja merampas ikannya. "Wahai pemburu apa yang kau katakan ketika aku merampas ikanmu itu?" tanya sang raja.

"Aku hanya mengatakan 'ya Allah sesungguhnya dia telah menampakkan kekuatannya kepadaku, perlihatkanlah kekuatan-Mu kepadanya!" jawab pemburu itu. Sungguh, doa orang teraniaya sangat mustajab, maka berhati-hatilah dalam bertindak. Wallahu 'alam bi shawab.

hati yang gosong

Dalam suatu bayan subuh, di Masjid Jami Kebon Jeruk - Jakarta. Se orang ustadz bayan :

Di akherat nanti, para sahabat nabi r.a. akan tampil se waktu mereka meninggalkan dunia ini.
Ada sahabat r.a. yang terpotong tangan nya dan bau wangi tercium dari darah nya.
Ada sahabat r.a. yang terpotong hidung nya
Ada sahabat r.a. yang terpotong kaki nya
Ada sahabat r.a. yang menghadap Alloh SWT dengan badan penuh luka bekas tebasan pedang, tikaman tombak, anak panah
Semua pengorbanan sahabat r.a. untuk agama Alloh SWT di terima oleh Alloh SWT. Alloh SWT begitu ridho dengan mereka.

Tetapi ada juga ummat akhir zaman ini, yang dikumpulkan bersama para sahabat r.a. di akherat nanti. Mereka tidak mengalami tangan yang buntung, tidak mengalami badan yang penuh dengan tebasan pedang atau kena tembusan anak panah.
Sahabat r.a. ber tanya, kamu siapa, kenapa bergabung bersama kami, apa yang kalian korban kan untuk agama ?

Ummat akhir zaman ini, yang tiada lain, da'i yang karkun, tidak banyak bicara :
Da'i karkun membuka baju nya dan terlihat di dada nya hati yang gosong, dan mengeluarkan bau wangi kasturi.

Dahulu waktu di dunia, kami buat usaha atas agama, tetapi kami di hina / di remeh kan.
Dahulu, kami buat jaulah, dengan rendah hati kami menegur seseorang untuk menyampaikan kebesaran Alloh, tapi kami di caci maki.
Dahulu, kami di usir dari suatu kampung, kami di anggap sama dengan teroris.
Dahulu, kami buat ta'lim wa ta'lum, meng agung agung kan perkataan Nabi SAW, tetapi karena kami bukan ustadz, maka kami di leceh kan.
Dahulu, kami di usir dari suatu masjid, tanpa alasan yang jelas.

Ketika Usaha Dakwah Terhenti

Ketika Khadijah rha. menemui suaminya Baginda Muhammad SAW. Ia (Khadijah rha) baru saja pulang dari rumah Waraqah. Ia menanyakan tentang tanda-tanda kenabian yang ada pada suaminya, pada saat itu lah Rasulullah SAW menerima wahyu ke-dua awal surah Al-Mudatsir. Rasulullah SAW kemudian berkata kepada istrinya "Tidak ada waktu lagi untuk istirahat... Jibril AS telah menyampaikan perintah Allah SWT kepadaku agar aku menjumpai setiap orang untuk mengajaknya kepada Islam, wahai istriku siapakah orang yang akan mengikutiku". "Aku ya Rasulullah, aku mengimani bahwa Allah SWT tiada tuhan selain Dia dan engkau adalah Rasulullah" Jawab Khadijah rha.

Demikianlah awal pengorbanan mereka yang tiada berhenti sehingga segala keperluan diri dikebelakangkan hanya untuk kemuliaan Islam. Hingga di akhir hayatnya Rasululah SAW ketika ditemani oleh Jibril AS yang datang untuk menghiburnya, Beliau SAW bertanya "bagaimana keadaan ummatku sepeninggalanku?". Keadaan ummatnya saja yang terfikir hingga akhir hayatnya.
Menjelang akhir hayatnya Rasulullah SAW mengirim satu jema'ah besar keluar kota Madinah dipimpin seorang panglima yang masih sangat muda, anak dari seorang bekas budak hamba sahaya yang kemudian menjadi anak angkat Beliau, Usamah bin Zaid r.ahuma. Belum sampai ke tujuan Jema'ah tersebut mendapat berita tentang wafatnya Baginda Rasulullah SAW. Akhirnya diputuskan jema'ah tersebut kembali ke Madinah.
Di Madinatul Munawwarah keadaan pun sedikit kacau, karena begitu sedih dan bingung banyak dari sahabat r.anhum yang tidak tahu harus berbuat apa pada saat itu. Umar ra. menghunuskan pedang berkeliling Madinah sambil berkata tidak mungkin Rasulullah SAW wafat, Utsman ra. hanya diam tidak tahu berbuat apa.. Sehingalah Abu Bakar ra., setelah menjenguk jasad Baginda SAW, tampil ke depan menenangkan.
Singkat cerita...Usaha da'wah terhenti sebentar (dalam satu riwayat 7 hari), jema'ah yang dipimpin Usamah ra. belum diberangkatkan. Apa yang terjadi? Alim ulama menerangkan ketika da'wah terhenti sebentar ada 3 perkara besar terjadi:
1. Diangkatnya ketakutan dari hati orang kafir terhadap orang Islam2. Banyak orang kembali murtad dan sebagian tidak mau lagi membayar zakat.3. Munculnya Nabi palsu, Musailamah al Kahzab.
Tentara Romawi dan sekutu-sekutunya mengirim suatu kekuatan besar untuk membumi hanguskan Madinah dan seluruh orang Islam. Abu Bakar ra. memutuskan untuk segera mengirim kembali jema'ah yang sempat tertunda untuk menghadapi tentara kafir dengan tetap dipimpin oleh Usamah ra. Ada sebagian sahabat yang merasa keberatan dan ingin agar Usamah ra. dapat diganti dengan sahabat yang lebih berpengalaman tapi Abu Bakar ra. berkata,
"Belum lama jasad Rasulullah SAW dikebumikan, sekarang kalian hendak mengubah satu Sunnahnya"!
Jema'ah tersebut tetap dipimpin oleh Usamah bin Zaid r.anhuma. Semua sahabat yang tidak ada uzur diperintahkan untuk menyertai jema'ah tersebut. Amirul Mukminin, Abu Bakar ra. meminta kesediaan Usamah ra. untuk membolehkan beberapa sahabat tetap tinggal di Madinah untuk tugas-tugas lain. Khalid bin Walid ra. ditugaskan memimpin 500 orang untuk menghancurkan Musailamah al Kahzab, Umar ra. ditugaskan memimpin 50 orang untuk menhadapi mereka yang tidak mau membayar zakat. Sehingga tinggallah di kota Madinah orang-orang tua dan Abu Bakar ra. sebagai Amirul Maukminin untuk mengendalikan keadaan di Madinah. Seorang sahabat lagi bertanya kepada Abu Bakar ra. berkata "Wahai Amirul mukminin kalau semua kita menyertai jema'ah ini bagaimana keadaan kota Madinah yang di dalamnya ada Ummahatul mukminiin, istri-istri Rasulullah SAW". Abu Bakar ra berkata,
"Aku lebih rela istri-istri nabi diserang musuh dan bangkainya dicabik-cabik serigala daripada agama dan usaha agama ini terhenti".
Akhirnya Jema'ah tersebut diberangkatkan dengan dilepas sendiri oleh Amirul Mukminin Abu Bakar ra. Di Madinah, semua sahabat yang uzur diperintahkan untuk membuat 'amalan masjid. Mengisinya dengan Da'wah menjumpai orang-orang di Madinah yang keyakinannya goyah atau telah keluar dari Islam untuk dapat kembali kepada Islam. Mereka kemudian diajak ke Masjid Nabawi untuk duduk di dalam majelis dan dibangkitkan semangatnya kembali serta memperbanyak 'amal ibadah dan berdo'a memohon bantuan Allah SWT. Sebagaian lagi diberi tugas untuk melayani tamu-tamu yang datang dan menyiapkan segala keperluan jema'ah masjid.
Dari usaha dan kerja di Masjid Nabawi tersebut alim ulama menerangkan terbentuk beberapa jema'ah da'wah yang dikirim ke kawasan yang berdekatan dengan Madinah, menjumpai setiap orang yang berada di kabilah terdekat untuk kembali kepada Islam dan Iman. Sehingga di dalam suatu riwayat selama tiga hari-tiga malam di kota Madinah tidak terdengar suara adzan.
Kembali kepada Jema'ah yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid ra. Selama perjalanan untuk menghadapi tentara kafir mereka telah berhenti beberapa kali. Alim ulama menerangkan bahwa Usamah ra. telah memerintahkan jema'ah tersebut untuk berhenti dan membongkar segala perlengkapan dan memasang tenda dan berbagai keperluan lainnya. Ketika semua telah selesai, ia, Usamah ra. memerintahkan untuk melanjutkan perjalanan. Semua sahabat r.ahum tha'at. Mereka segera membongkar tenda mengumpulkan segala perbekalan dan sebagainya. Di tempat yang lain Usamah ra. memberikan perintah yang sama sehingga beberapa kali jema'ah tersebut membongkar memasang dan membongkar lagi perbekalan serta tenda mereka.
Alim ulama menerangkan bahwa walaupun pada zhahirnya terlihat seperti tidak teratur dan tidak terorganisir akan tetapi dengan ketha'atan kepada Amir dan bergeraknya mereka tersebut fii sabilillaah. Allah SWT telah tanamkan kembali di dalam hati musuh Islam ketakutan terhadap ummat Islam. Tentara Romawi dan sekutunya menjumpai bekas-bekas perkemahan dan barang-barang perbekalan sahabat r.ahum dapat menghitung berapa kekuatan pasukan Muslimin. Di tempat yang lain mereka menjumpai tanda-tanda bahwa di tempat itu juga sepasukan yang besar pernah berkemah. Sehingga akhirnya tentara musuh Islam tersebut berkesimpulan kalau dengan jumlah sahabat r.ahum sedemikian besar yang berada di luar Madinah maka pasti jumlah yang lebih besar lagi ada di dalam Madinah. Dan mereka memutuskan untuk mundur karena mereka yakin mereka tidak akan menang menghadapi orang Islam. Begitu juga Musailamah al Kahzab dan pengikutnya beserta benteng di Yamamah yang telah didirikannya akhirnya dapat di hancurkan.
Tiga perkara besar yang terjadi akibat usaha da'wah terhenti sebentar akhirnya dapat dikembalikan. Orang-orang kembali kepada Islam dan mau membayar zakat, Allah SWT tanamkan kembali ketakutan di dalam hati musuh Islam dan Allah SWT hancurkan nabi palsu.

Keutamaan hari jumat

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah pernah bersabda. “Hari terbaik di mana matahari terbit di dalamnya ialah hari Jumat. Pada hari itu Adam Alaihis Salam diciptakan, dimasukkan ke surga, dikeluarkan daripadanya dan kiamat tidak terjadi kecuali di hari Jumat.” [Riwayat Muslim]
Rasulullah juga pernah bersabda, “Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah sholawat kepadaku di dalamnya, karena sholawat kalian akan ditunjukkan kepadaku, para sahabat berkata: ‘Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?’ Nabi bersabda: ‘Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.” (Shohih. HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa’i)
Keistimewaan lain hari Jumat adalah saat-saat dikabulkannya doa, yaitu saat-saat terakhir setelah shalat ashar (seperti yang dijelaskan dalam banyak hadits) atau di antara duduknya imam di atas mimbar saat berkhutbah Jumat sampai shalat selesai ditunaikan.
Amalan Mulia
Allah mengkhususkan hari Jumat ini hanya bagi kaum Muslimin dari seluruh kaum dari umat-umat terdahulu.  Di dalamnya banyak rahasia dan keutamaan yang datangnya langsung dari Allah.
Beberapa rahasia keagungan hari Jumat adalah sebagai berikut;
Pertama, Hari Keberkahan. Di mana di hari Jumat berkumpul kaum Muslimin di masjid-masjid  untuk mengikuti shalat dan sebelumnya mendengarkan dua khutbah Jumat yang mengandung pengarahan dan pengajaran serta nasihat-nasihat yang ditujukan kepada kaum muslimin yang kesemuanya mengandung manfaat agama dan dunia.  Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah menyebut hari Jumat memiliki 33 keutamaan. Bahkan Imam as-Suyuthi  menyebut ada 1001 keistimewaan.
Kedua, Hari Dikabulkannya doa. Di antara rahasia keutamaan hari Jumat lain adalah, di hari itu terdapat waktu-waktu dikabulkannya doa.
 “Di hari Jumat itu terdapat satu waktu yang jika seorang Muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.’ Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu.” [HR.Bukhari dan Muslim]
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya.” [Muttafaqun Alaih]
Ketiga, Hari Diperintahkannya Shalat Jumat. Rasulullah bersabda, “Hendaklah kaum-kaum itu berhenti dari meninggalkan shalat Jumat. Atau (jika tidak) Allah pasti akan mengunci hari mereka, kemudian mereka pasti menjadi orang-orang yang lalai.” [Muslim]. Dalam riwayat lain Rasulullah menyebutkan, “Shalat Jumat adalah hak yang diwajibkan kepada setiap Muslim kecuali empat orang; budak atau wanita, atau anak kecil, atau orang sakit.” [Abu Daud]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (٩)
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”  [QS: Al-Jumu'ah:9]
مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ وَاغْتَسَلَ ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنَ اْلإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامُهَا وَقِيَامُهَا
“Barangsiapa yang bersuci dan mandi, kemudian bergegas dan mendengar khutbah dari awal, berjalan kaki tidak dengan berkendaraan, mendekat dengan imam, lalu mendengarkan khutbah dan tidak berbuat sia-sia, maka baginya bagi setiap langkah pahala satu tahun baik puasa dan shalatnya..”
,Keempat, Hari Pembeda antara Islam dan Non-Muslim. Hari Jumat adalah hari istimewa bagi kaum Muslim. Selain itu diberikan Nabi untuk membedakan antara harinya orang Yahudi dan orang Nashrani.
Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah bersabda: "Allah telah memalingkan orang-orang sebelum kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya mereka, oleh karena itu hari raya orang Yahudi adalah hari Sabtu, dan hari raya orang Nasrani adalah hari Ahad, kemudian Allah memberikan bimbingan kepada kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya, sehingga Allah menjadikan hari raya secara berurutan, yaitu hari Jumat, Sabtu, dan Ahad. Dan di hari kiamat mereka pun akan mengikuti kita seperti urutan tersebut, walaupun di dunia kita adalah penghuni yang terakhir, namun di hari kiamat nanti kita adalah urutan terdepan yang akan diputuskan perkaranya sebelum seluruh makhluk."  [HR. Muslim]
Kelima, Hari Allah menampakkan diri.  Dalam sebuah riwayat disebutkan,Hari Jumat  Allah menampakkan diri kepada hamba-hamba-Nya yang beriman di Surga. Dari Anas bin Malik dalam mengomentari ayat: "Dan Kami memiliki pertambahannya" (QS.50:35) mengatakan: "Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jumat."
Masih banyak keistimewan hari Jumat. Di antaranya adalah; Dalam "al-Musnad" dari hadits Abu Lubabah bin Abdul Munzir, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda:
"Penghulunya hari adalah hari Jumat, ia adalah hari yang paling utama di sisi Allah Subhanahu Wata'ala, lebih agung di sisi Allah Subhanahu Wata'ala dari pada hari Idul Fitri dan Idul Adha. Pada hari Jumat tersebut terdapat lima keistimewaan: Hari itu,  bapak semua umat manusia, Nabi Adam 'Alaihissalam diciptakan, diturunkan ke dunia, dan wafat.  Hari kiamat tak akan terjadi kecuali hari Jum’at.
Karena itu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, sangat memuliakan hari ini, menghormatinya, dan mengkhususkannya untuk beribadah dibandingkan hari-hari lainnya.
Etika Menyambut Hari Jumat
Mandi Jum’at [jenabat]
Mandi pada hari Jumat wajib hukumnya bagi setiap muslim yang baligh berdasarkan hadits Abu Sa’id Al Khudri, di mana Rasulullah bersabda, yang artinya, “Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang baligh.” (HR. Bukhori dan Muslim). Mandi Jumat ini diwajibkan bagi setiap muslim pria yang telah baligh, tetapi tidak wajib bagi anak-anak, wanita, orang sakit, dan musafir. Sedangkan waktunya adalah sebelum berangkat sholat Jumat. Adapun tata cara mandi Jumat ini seperti halnya mandi jenabat biasa. Rasulullah bersabda yang artinya, “Barangsiapa mandi Jumat seperti mandi jenabat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
A.    Berpakaian Bersih dan Memakai Wangi-Wangian
Rasulullah berkata, "Siapa yang mandi pada hari Jumat, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu berangkat ke masjid, dan masuk masjid tanpa melangkahi di antara dua orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa-dosanya di antara dua Jum'at." [HR. Bukhari]
B.     Menghentikan Aktivitas Jual-Beli dan Menyegerakan ke Masjid
Anas bin Malik berkata, “Kami berpagi-pagi menuju sholat Jumat dan tidur siang setelah sholat Jumat.” (HR. Bukhari). Al Hafidz Ibnu Hajar berkata, “Makna hadits ini yaitu para sahabat memulai sholat Jumat pada awal waktu sebelum mereka tidur siang, berbeda dengan kebiasaan mereka pada sholat zuhur ketika panas, sesungguhnya para sahabat tidur terlebih dahulu, kemudian sholat ketika matahari telah rendah  panasnya.” (Lihat Fathul Bari II/388)
C.      Sholat Sunnah Sebelum dan Sesudah Shalat Jumat
Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu menuturkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa mandi kemudian datang untuk sholat Jumat, lalu ia sholat semampunya dan dia diam mendengarkan khotbah hingga selesai, kemudian sholat bersama imam maka akan diampuni dosanya mulai Jumat ini sampai Jumat berikutnya ditambah tiga hari.” [HR. Muslim]
D.    Membaca Surat Al Kahfi
Nabi bersabda yang artinya, “Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat maka Allah akan meneranginya di antara dua Jumat.”  
E.  Memperbanyak Shalawat.  
Dari Anas ra,  Rasulullah  bersabda: "Perbanyaklah shalawat pada hari Jumat  dan malam Jumat."  [HR. Baihaqi]
Dari Aus Radhiallahu 'anhu, dia mengatakan, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, bersabda: "Sebaik-baik hari kalian adalah hari Jumat: pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu beliau diwafatkan, pada hari itu sangkakala ditiup, pada hari itu manusia bangkit dari kubur, maka perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari itu, karena shalawat kalian akan diperlihatkan kepadaku", para shahabat bertanya: "wahai Rasulullah, bagaimana diperlihatkan kepada engkau sedangkan tubuh engkau sudah hancur (sudah menyatu dengan tanah ketika sudah wafat), Beliau menjawab: "sesungguhnya Allah Subhanahu Wata'ala mengharamkan kepada bumi untuk memakan (menghancurkan) jasad para Nabi." [HR, "al-Khamsah]

Mencintai Apa yang Dicintai Nabi
Rasulullah Muhammad adalah orang pilihan dan kekasih Allah SWT. Apapun amalan yang disukai Nabi adalah hal yang paling disukai Allah dan setiap amalan yang dibenci Nabi juga dimurkai Allah.
Bentuk kesungguhan kita mencintai Rasulullah Saw adalah berlomba-lomba dan bersungguh-sungguh mengikuti dan meneladani apa yang telah beliau lakukan. Sebagaimana firman Allah SWT, وَمَا ءَاتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا. Artinya, Apa saja yang dibawa oleh Rasul untuk kalian, ambillah, dan apa saja yang dilarangnya atas kalian, tinggalkanlah.” [QS. al-Hasyr [59]: 7]
Dalam ayat lain disebutkan, Katakanlah, “Jika kalian benar-benar  mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihi kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.” [Qs. Ali-Imran [3]: 31].
Karena itu, apapun yang sudah ditetapkan Nabi –termasuk memuliakan hari Jumat-- adalah sesuatu yang sudah pasti disukai Allah SWT. Sangatlah tidak pantas bagi kita sekalian mengada-adakan dan mengarang-ngarang sesuatu yang sesungguhnya tidak ada dan tidak pernah dilakukan Nabi kita.
Semoga setelah ini kita ikut menjadikan dan memuliakan hari Jumat. [cak, berbagai sumber/hidayatullah.com]

Balasan Dari Allah Swt Kepada Orang Yang Berinfak

abda Rasulullah saw : “Allah Yang Maha Berwibawa dan Maha Berkuasa berfirman : Berinfaklah wahai keturunan Adam (as), Aku akan berinfak pada kalian” (Shahih Bukhari)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِيْ هَذَا الْجَمْعِ اْلعَظِيْمِ
Limpahan Puji Kehadirat Allah subhanahu wata'ala Yang Maha Luhur, Maha Menguasai kerajaan langit dan bumi dari tiada, dan Maha menciptakan segala bentuk dan benda, dan kesemuanya akan datang kepada Allah subhanahu wata'ala sebagai hamba :
إِنْ كُلُّ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ إِلَّا آَتِي الرَّحْمَنِ عَبْدًا
Saat itu semua yg dilangit dan bumi akan datang kepada Allah Arrahman sebagai hamba  (QS Maryam 93).
Limpahan Puji Kehadirat Allah subhanahu wata'ala Yang telah berfirman, Sebagai Sang Maha Tunggal sepanjang waktu dan zaman, yang Maha melihat segala kejadian, kesusahan, kenikmatan, perubahan kejadian yang kesemua tidak lepas dari pengawasan dari Sang Maha Pengatur, Maha mampu mengatur segala kenikmatan, berakhir dengan kesedihan dan tangis, Maha Mampu mengatur segala kesedihan berubah dan berakhir dengan kegembiraan dan ketenangan dan kebahagiaan, Maka adakah tujuan melebihi Allah, adakah kehendak kita yang tidak bisa di jalankan Allah, adakah hajat kita yang tidak bisa terselesaikan dengan bantuan Allah, barat dan timur, butuh kita mohonkan bantuan tetapi Rabbul’alamin Maha Mampu menyelesaikannya dalam sekejap, Dan Allah Maha mampu berbuat lebih cepat dari kedipan Mata, berubahlah keadaan yang hina menjadi mulia dan yang mulia menjadi hina,
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Katakanlah Wahai Muhammad, Wahai Allah Yang Maha memiliki Kerajaan Jagad Raya, Kau Yang memberikan kekuasaan, kepada siapa yang Kau kehendaki dan Kau Yang Mencabut kekuasaan dari yang Kau inginkan dan Kau muliakan siapa yang Kau inginkan, dan Kau hancurkan siapa yang Kau inginkan dan di dalam genggaman Mu segala kebaikan dan kesuksesan, dan Kau Maha Berkuasa Atas segala sesuatu”. (QS Ali Imran 26). kalimat ini merangkum seluruh hajat kita mulai lahir hingga wafat, hingga akhir zaman, hingga Yaumil Qiyamah.
Fahamlah bahwa Nama Nya, tidak lepas menguasai kehidupan kita sampai kita wafat, dan setiap nafas kita terus berjalan didalam kehendak Nya, Beruntung mereka yang selalu mengingat Nya, Semoga aku dan kalian selalu dalam lindungan Nya, selalu dalam kelembutan Nya, selalu dalam pengampunan Nya dan selalu dalam keindahan Nya, selalu dalam Rahmat Nya, selalu dalam anugerahnya, selalu dekat dengan Nabi yang paling di Cintai Nya, Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Allah subhanahu wata'ala berfirman :
وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَى
“Demi bintang yang berpijar indah, berpijar-pijar dengan cahaya keindahan, ketika berpijar dengan keindahan, Hawa adalah Cinta dan Rindu”(QS Annajma 1) 
Bagaimana maksudnya bintang berpijar dengan cahaya kerinduan, sebagian ahli tafsir menafsirkan makna ayat ini adalah “bintang berpijar dengan cahaya kerinduan” adalah Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam,
مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَى
“Nabi shallallahu 'alaihi wasallam itu bukanlah membawa kesesatan, dan bukan orang yang mengacau dari ucapan yang maunya, ucapan semaunya, ucapan yang tidak bermakna”(QS Annajma 2) 
Sang Nabi tidak berbicara, tidak berucap, tidak bersuara kecuali wahyu, ucapan dan suara beliau itu mewakili wahyu Ilahi bukanlah beliau diutuskan tapi Allah yang mewakilkan wahyu Nya, meluap melalui suara Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam,
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى
“dia tidak bicara dari hawa nafsunya” Bukan dari keinginannya, bukan dari kemauan pribadinya,
إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى
“ucapannya itu adalah wahyu yang di ucapkan oleh Allah subhanahu wata'ala ‘ diteruskan oleh lidah terindah dari semua lidah, lisan tersuci dari semua lisan, bibir termulia dari semua bibir, suara yang terpilih untuk mewakili tuntunan Ilahi, Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari Rasul shallallahu 'alaihi wasallam itu orang yang paling Indah suaranya, ketika bicara, ketika memberikan tausiyah dan ketika membaca Syair Qasidah, tidak ada suara yang lebih indah melebihi suara Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, suara yang membuat semua sanubari sejuk dan tenang, suara yang membuat sanubari yang gelap berubah terang benderang dengan sanubari yang bercahaya Iman, seruan dari panggilan terindah, mewakili seruan Ilahi, utusan Ilahi, orang yang diperintah oleh Allah mebawa keluhuran,
عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَى
“Yang diajarkan beliau itu, diajarkan oleh Jibril As, yang memiliki kekuatan dan kehebatan”, 
ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَى
“Yang memiliki kewibawaan, kekuatan, dan kemuliaan,  tapi sang Jibril As yang memiliki kekuatan yang diberi oleh Allah swt kemuliaan, kewibawaan, kedahsyatan berhenti di satu batas tidak bisa lagi meneruskan untuk melanjutkan menuju kehadhirat Allah subhanahu wata'ala. Yang paling kuat yang diberi kekuatan oleh Allah subhanahu wata'ala, kekuatannya dahsyat, yang memiliki kewibawaan yang agung sampai di suatu batas dan berhenti. Tinggal sang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sendiri, namun masuklah Nabi ke batas yang belum pernah ditembus seluruh makhluk,
وَهُوَ بِالْأُفُقِ الْأَعْلَى
“Dan dia (saw) di ufuk yg tertinggi" lalu ia (Rasul shallallahu 'alaihi wasallam) mendekat dan semakin dekat bagaikan dekatnya dua kali busur panah atau lebih dekat lagi.
Bisakah kau bayangkan ada suatu tempat yang tidak bisa ditembus oleh seluruh makhluk, tidak jutaan, triliunan malaikat, tidak pula Jibril As, tidak para Nabi dan Rasul, tidak para wali dan shalihin, tidak para bintang dan seluruh makhluk tembus berhadapan dengan terbukanya 70 ribu tabir yang terbuat dari cahaya, air dan kegelapan, bukan hanya berhadapan dari kejauhan tapi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diperintahkan mendekat.
Allah swt yang berfirman :
ثُمَّ دَنَا فَتَدَلَّ
“maka iapun shallallahu 'alaihi wasallam mendekat dan perlahan-lahan semakin dekat, 
lalu apa?
فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى
“maka ia (saw) sangat dekat bagaikan jarak dua busur atau lebih dekat” 
فَأَوْحَى إِلَى عَبْدِهِ مَا أَوْحَى
Maka diwahyukan kepada hambanya apa-apa yang ingin diwahyukan oleh Allah subhanahu wata'ala diberi wahyu langsung tidak melewati Jibril As, langsung berjumpa dengan Allah subhanahu wata'ala dan tidak satupun makhluk mampu berjumpa Allah subhanahu wata'ala sebelumnya.
Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah subhanahu wata'ala berfirman selanjutnya :
مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى
“Tiadalah Sang Sanubari berdusta atas apa yg dilihatnya” 
Allah swt tidak mengatakan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak dusta dengan apa yang dilihatnya tapi Allah memberi satu gelar yang sangat indah kepada Rasul shallallahu 'alaihi wasallam dengan menyebutnya “Al Fuad” (Sang sanubari) “sang sanubari tidak dusta atas apa yang dilihatnya”,  Allah subhanahu wata'ala menggelari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sanubari / Al Fuad, sanubari yang tidak berdusta atas apa yang dilihatnya. Sebagian ulama mengatakan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam tidak melihat Allah dengan matanya tapi dengan sanubarinya yang dengan sanubari itu ia shallallahu 'alaihi wasallam melihat Allah subhanahu wata'ala dan pandangan sanubari itu jauh lebih kuat dari pandangan mata. Kalau pandangan mata kau sekarang sedang melihat jalan misalnya duduk dipinggir jalan tapi sanubarimu sedang memikirkan yang lain yang sangat kau pentingkan, orang lewat didepan mu tidak terlihat. Orang mengangkat tangan “assalamualaikum..” mungkin kupingnya tidak dengar, kenapa? Hatimu sedang konsentrasi, karena kekuatan pandangan dan pendengaran hati jauh lebih kuat dari pendengaran telinga dan penglihatan. Oleh sebab itu mata dan telinga tidak mampu mendengar dan melihat Allah swt tapi sanubari jauh lebih kuat.
Allah swt berfirman Jangan kau dustakan sanubari Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang telah melihat Allah,
أَفَتُمَارُونَهُ عَلَى مَا يَرَى
“apakah kalian masih ragu atas apa yang dilihatnya?”  Masya Allah, jangan ragu bahwa Allah telah bertemu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, di wahyukan dengan wahyu-wahyu mulia.(QS Annajm 1-12)
Didalam firman lain Allah subhanahu wata'ala berfirman :
فَلَا أُقْسِمُ بِالْخُنَّسِ، الْجَوَارِ الْكُنَّسِ
Al Imam A Thabatri dan Al Iman Ibn Katsir dan lainnya menjelaskan, Makna ayat diatas :
Aku (Allah) bersumpah demi bintang yang terbit dimalam hari dan hilang di siang hari, yang setiap malamnya beredar dari satu ujung keujung lainnya,  yaitu 5 bintang itu selalu beredar keujung satu, keujung lainnya dan sirna disaat terbitnya matahari
وَاللَّيْلِ إِذَا عَسْعَسَ
“Demi malam ketika gelap gulita”, 
والصُّبْحِ إِذَا تَنَفَّسَ
demi subuh ketika mulai bernafas (mulai terbit cahaya paginya)" 
إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ (19) ذِي قُوَّةٍ عِنْدَ ذِي الْعَرْشِ مَكِينٍ (20) مُطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ (21) وَمَا صَاحِبُكُمْ بِمَجْنُونٍ (22) وَلَقَدْ رَآَهُ بِالْأُفُقِ الْمُبِينِ (23) وَمَا هُوَ عَلَى الْغَيْبِ بِضَنِينٍ (24) وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَيْطَانٍ رَجِيمٍ (25) فَأَيْنَ تَذْهَبُونَ (26) إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِلْعَالَمِينَ (27) لِمَنْ شَاءَ مِنْكُمْ أَنْ يَسْتَقِيمَ (28) وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ (29
“Al Qur’an ini di ajarkan oleh utusan yang mulia yaitu Jibril As, yang Allah beri kekuatan oleh Sang pemilik Arsy Yang Agung, yang sangat ta’at kepada Allah dan sangat terpecaya yaitu Jibril As,Dan Teman kalian (Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam) bukan orang yang tidak waras, bicaranya itu adalah kalam Ilahi,Dia telah melihat Allah di ujung ufuk timur, di ujung ufuk yang terjauh, di ufuk yang paling jelas, di ujung yang paling jelas, Dan Dia (Rasul shallallahu 'alaihi wasallam) tidak sekedar menyangka-nyangka dengan hal-hal yang ghaib Hal Ghaib itu banyak, hal yang tidak di ketahui oleh manusia, alam Barzakh, alam ruh dan alam-alam ghaib lainya tidak diketaui oleh kita, tapi dari semua yang ghaib adakah (maksud ghaib itu tersembunyi/ kasat mata), dari semua yang tidak bisa di lihat manusia adakah yang lebih tersembunyi dari melihat Allah, ini yang tidak bisa di lihat bukan saja oleh manusia akan tetapi oleh Jin dan makhluk, maka apa yang tersembunyi atau yang ghaib dari semua yang ghaib adalah melihat Allah dan itu telah di lihat Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.Dan tidaklah beliau itu bicara dari ucapan Syaithan yang terkutuk, Rasul katakan Al Qur’an itu adalah peringatan bagi alam semesta,Bagi siapa yang diantara kalian yang ingin Istiqamah, pintu istiqamah dan keluhuranAllah telah menciptanya yaitu Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam”. (Attakwir 16-29) 
Allah telah berfirman :Bagi siapa diantara kalian yang mau beristiqomah (kalimat kalian itu sampai pada diriku dan diri kalian semua), bagi siapa yang mengkhendakinya diantara kalian.. Pastikan kami diantaranya ya Allah, Bagi yang mengkhendaki istiqamah di antara kalian..  Ya Allah semoga kami semua istiqamah, tapi kami ini hamba ya Allah, siapa yang tidak ingin dekat dengan Mu Rabbiy ?!siapa yang tidak ingin melihat Yang Maha Indah ?! kami melihat gunung indah, kami melihat gelombang lautan pantai indah, kami melihat tetumbuhan dan semua ciptaan Mu hanya sekali yang indah mempesona di mata kami, bagaimana kami tidak ingin melihat Mu Yang Maha indah wahai Rabbiy, hanya kami mengadu dengan dosa-dosa kami, ya apa pantas mata pendosa melihat Mu yang Maha Indah, namun mata yang rindu kepada Allah akan di beri kesempatan melihat Nya.
Ketika Orang-orang telah masuk Surga diantara mereka masih belum di perlihatkan keindahan Allah, mereka masih murung, mereka tidak senang dengan segala istana2 kemegahan dengan segala keindahannya, ditanya kepada malaikat :“kenapa kalian masih murung?”Maka berkata mereka :“kami belum melihat Allah” Nikmat terbesar melihat Allah, maka Allah subhanahu wata'ala berkata :“malaikatku kenapa kalian tutup mata mereka dari melihat Ku?”“Wahai Allah mata mereka penuh dosa, sering melihat hal-hal yang haram, mata seperti itu tidak pantas melihat keindahan Mu wahai Allah, mereka sudah masuk surga, sudah Kau beri anugerah yang besar, masa iya pantas mata yang penuh dosa itu melihat Mu” Allah berkata :“tapi dahulu mata mereka pernah menangis rindu ingin melihat Ku, buka tabir agar mereka bisa melihatku, mereka pernah mengalirkan air mata, matanya rindu ingin melihat Ku” 
Dalam hadits qudsiy riwayat shahih Bukhari :“barang siapa yang rindu jumpa dengan Allah, Allah rindu jumpa dengan Nya” Jika saat ini kau rindu dengan Allah, saat ini Allah sedang rindu kepadamu, makin ingin Kau melihat Allah, makin ingin Allah jumpa denganmu, dan hari-harimu akan di buat semakin indah dan mulia karena engkau adalah hamba di muka bumi yang di rindukan Allah.
Hadirin hadirat, orang yang terakhir keluar dari api neraka sudah ratusan ribu, barang kali miliyaran tahun di dalam Neraka, ini Allah berkata “Orang yang di Neraka itu kuliatnya hangus, badan diganti dengan kulitnya yang baru biar merasakan siksaan yang pedih karena menolak cinta Allah, mereka terus diganti dengan kulit yang baru, hangus beberapa detik ganti kulit yang baru dan terus merasakan kepedihan siksa Neraka dan mereka keluar dari Neraka diantara yang terakhir penuh jeritan, penuh derita yang belum pernah di derita oleh makhluk manapun, terus terpanggang dan di goreng dalam api yang demikian dahsyat beribu-ribu tahun bukan satu dua minggu, ketika dia dihadapkan kepada Allah, lalu Allah memerintahkan malaikat memandikannya dengan air kehidupan di riwayatkan didalam Shahih Bukhari dimandikan dengan air danau kehidupan dari danau kehidupan, kembali lagi tubuhnya yang sudah hangus dan hancur menjadi baik, di beri pakaian-pakaian surga, lalu menghadap Allah (orang yang terakhir, yang paling lama di siksa) lalu dia dibukakan hijab dan tabir untuk melihat keindahan Allah,
Allah bertanya :“hamba Ku, berapa lama kau di neraka?” hamba yang paling lama di Neraka itu menjawab :“aku tidak pernah ingat masuk Neraka wahai Allah” Lupa dengan melihat keindahan Allah, lupa dengan miliyaran tahun menjerit, menggelepar, melolong karena kesakitan, lupa dengan sekejap ketika melihat keindahan Mu ya Allah, hilang semua sakitnya, hilang semua ingatan akan pedihnya, karena gembira dan karena indahnya Allah, masihkah jiwamu belum rindu ingin melihat Nya ?
الْإِحْسَانُ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
“Al Ihsan adalah beribadah seakan kau melihat Allah, jika kau tidak mampu melihat Allah, ketahuilah Allah melihatmu” (Shahih Bukhari), sekarang Allah melihat kita dan hati kita, betapa senangnya Allah ketika melihat hatimu sedang rindu kepada Nya, detik ini Allah sedang rindu kepadamu,“hambaku penasaran ingin melihat keindahan Ku, akan Ku tunjukan keindahan Ku”
Wahai Rabbiy Kami tidak mampu menanti waktu yang lama untuk memandang keindahan Mu, maka paling tidak beri kami percikan rahasia keindahan Mu dalam kehidupan ini, agar kami tenang dan tidak terganggu dengan dunia untuk merindukan Mu, saat kami ingin rindu dan merindukan Mu, saat akan berdzikir, datang kesulitan dunia, masalah ini dan itu, memikirkan ini dan itu pada Mu singkirkan seluruh masalah agar kami bisa tenang dan santai dalam dzikir merindukan Mu ya Allah.
Pegang diri kita dan bimbing diri kita pada Allah dengan urusan-urusan sayap nyamuk, Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : “dunia di mata Allah tidak melebih dari sebuah sayap nyamuk”maka Rabbiy urusan sayap nyamuk selalu mengganggu kami dan rindu kami pada Mu, urusan dunia ini kami terpenjara untuk melihat keindahan Mu,
Rabbiy beri kami kemudahan, dan tuntunan-tuntunan Ilahi, menyingkirkan segala kesulitan dan kesedihan, biarkan hari-hari kami bercahaya dengan rindu kepada Mu dengan kehidupan yang tenang dan penuh kemudahan.
Kenapa minta kemudahan di dunia?Bukankah musibah harus datang di dunia, karena dunia bukan Surga,Rabbiy kami tidak butuh dunia dan tidak butuh Surga, kami butuh rindu kepada Mu, di Surga atau di dunia maka jangan tambahkan kesulitan kami dengan hati yang sudah terbakar dengan kerinduan ingin melihat Mu, Kau tambah pula dengan halangan-halangan masalah dunia di dunia ini, permudahlah, paling tidak kami bisa lebih Khusyu merindukan Mu ya Rabb.
Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dalam riwayat Hadits Bukhari kit abaca bersama-sama :
قال رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : أَنْفِقْ يَا ابْنَ آدَمَ أُنْفِقْ عَلَيْكَ (صحيح البخاري)
Allah subhanahu wata'ala berfirman :“Wahai keturunan Adam, berinfaklah maka aku akan berinfak pada kalian” (Shahih Bukhari)
Hadirin hadirat ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :“Akan datang suatu masa (waktu) sampai Allah tumpah ruahnya harta seluas-luasnya di dunia”kapan itu akan terjadi? Sebentar saya akan jelaskan,Maka Rasul berkata “Orang-orang semuanya makmur pemikil harta bingung mau berinfak kepada siapa tidak adalagi yang mau terima, akhirnya bukan orang yang datang minta-minta, tapi orang yang mampu meminta-minta orang lain untuk menerima hartanya, dia menawarkan hartanya kesana kemari, (ambil emasku, ini berlianku) sampai ia menemui seorang berkata, “aku sudah berkecukupan aku tidak butuh dengan bantuanmu” itu akan datang waktunya”Janji Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Kapan waktu itu muncul ?Apabila Islam sudah di jadikan Idola, dan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sudah di panut sebagai panutan tunggal.
Hadirin hadirat, apa ciri-ciri munculnya kemakmuran itu? adalah kebangkitan Islam, apa ciri-ciri kebangkitan Islam? Rasul shallallahu 'alaihi wasallam berkata di akhir zaman, islam akan bangkit dengan bangkitnya para pemuda, kalau pemuda sudah bangkit untuk mendekat kepada sunnah ku, maka tunggulah saatnya terbitnya kemakmuran yang semakin dekat dan semoga ini menjadi tanda bagi kita semua.
9 juli dihadapan kita malam isra’ mi’raj dzikir jalaalah insya Allah dihadiri lebih dari 1 juta pemuda muslimin muslimat, 17 juni sukses, maulid sukses, acara-acara sebelumnya sukses, 9 juli ini malam isra’ mi’raj semoga sukses, belum selesai dengan 9 juli kita tidak puas untuk mempercepat munculnya kemakmuran dengan terus menggerakkan para pemuda untuk semakin dekat kepada Allah dan sunnah, 24 juli di bulan yang sama malam nisfu sya’ban insya Allah juga di monas dihadiri lebih banyak lagi muslimin. 9 juli yang kira-kira 10 atau 11 hari lagi, dari 9 juli ke 24 juli Cuma jarak 15 hari dalam 15 hari aku dan kalian bertugas untuk mensukseskan acara ini demi cepat munculnya kemakmuran bagi kita, dan semakin jauhnya kemarahan Allah subhanahu wata'ala, dan kemurkaan Allah subhanahu wata'ala. kalau sudah pemuda pemudi bangkit untuk mengikuti sunnah secara baik tentunya dengan damai, bukan dengan kekerasan itu tanda kemakmuran muncul di muka bumi itu janji Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Kita bertanya dunia ini luas tapi jantung dunia islam adalah Jakarta, Haramain, Makkah dan Madinah dan Masjidil Aqsa telah dikuasai oleh kedhaliman bukan hanya Palestina Tapi makkah dan madinah pun orang sampai tidak boleh menghadap maqam Rasul shallallahu 'alaihi wasallam, orang yang berdoa pada maqamnya Rasul shallallahu 'alaihi wasallam dikatakan musyrik, kalau dia hadap ke wc tidak dikatakan musyrik, dia hadapan maqamnya Rasulullah yang disitu jasad tersuci dikatakan musyrik menghadap kiblat. Kiblat tidak ada kalau bukan pilihan Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, siapa yang bilang ? bukan munzir yang bilang, Allah.
Allah subhanahu wata'ala barfirman :

قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ …
Sungguh Allah Swt melihat hati mu yang sudah ragu (dengan kiblat ke Masjidil Aqso), (Allah subhanahu wata'ala melihat kau ingin mengarahkan kiblat ke tempat yang lain), kami mengizinkan mu merubah kiblat pada kiblat yang kau kehendaki, (maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam menghadap ke makkah al mukaramah ka’bah al musyarofah) Maka turun lagi ayat melanjutkan : “maka Hadapkan kiblat mu mulai sekarang ke masjidil haram” (QS Al Bqarah 144)kita tidak menyembah ka’bah, kita menyembah Allah tapi arah kiblat terserah para Nabi Nabi di masanya, semua Nabi kebanyakan kiblatnya ke Palestina, dari Muhammad juga ke Palestina, 17 bulan riwayat shahih bukhari bahwa kiblat ini mengarah ke Palestina, lalu Rasul Saw ingin kiblat ke makkah, Allah pindahkan ke Makkah.namun hadirin hadirat kita harus ingat kota madinah dan kota makkah ini sekarang di kuasai oleh kekuasaan yang memusyrikan orang-orang yang mencintai Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, tapi mereka masih muslimin, jangan panas-panas dulu ini majelis bukan memancing emosi, maksud saya Madinah Makkah lebih berhak di benahi sebelum Palestina, madinah itu tempat jasadnya Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, berani kalian menghadap maqamnya Rasul shallallahu 'alaihi wasallam berdoa kalian akan dipukul ini Nabi kami Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam datang jauh jauh dari Indonesia beli tiket puluhan juta, menghadap kiblat, menghadap maqamnya Rasul shallallahu 'alaihi wasallam, hadap ke barat, hadap ke timur siapa yang berani ngelarang doa mengadap kemanapun semua doa adalah untuk Allah, kita tidak berdoa kepada jasad, kita berdoa kepada Allah subhanahu wata'ala, Cuma karena rindu ingin melihat maqam sang Nabi datang dari jauh-jauh dipukul dan di usir, pergi dan musyrik menghadap ke kiblat tidak ada kalau bukan pilihan Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,tapi mereka muslimin itu penduduk makkah, madinah yang menguasai makkah, madinah muslimin, jadi tidak seperti palestina, kalau palestina kan yahudi non muslim, tapi muslimin yang sudah di isyaratkan oleh Rasul shallallahu 'alaihi wasallam, Rasul sudah tau tempatnya madinah dan makkah akan menjadi seperti itu, Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dirwiyatkan pada Shahih Bukhari : aku tidak takut syirik menimpa kalian, maka kultus, ziarah syirik, tawasul syirik, Rasul sudah jawab aku tidak takut syirik menimpa kalian setelah aku wafat, apa yang di takuti Rasul ? yang ku takuti kalian saling hantam perebutkan harta jawaban untuk penduduk makkah dan madinah dan negerinya, apa ? Allah tidak takut kemusyrikan-kemusyrikan yang kalian takutkan,Rasul sudah katakan: “aku tidak takut syirik menimpa kalian, yang ku takutkan kalian perebutan harta” br/> bawa pasukan 5000, 50.000 dari amerika serikat, pasukan non muslim masuk ke negerinya untuk menghantam muslimin sendiri, dibayarkah orang-orang non muslim untuk menghantam muslim sendiri demi minyak dan demi harta, ini yang ditakutkan oleh Rasul shallallahu 'alaihi wasallam. “aku takut kalian saling hantam karna untuk memperebutkan harta” demi minyak dan harta mereka menyewa orang-orang non muslim dengan senjatanya masuk ke Haramain, makkah dan madinah juga untuk menghancurkan saudara musliminnya demi harta, ini yang ditakutkan Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Hadirin kalau bicara Palestina ya Palestina biasa kita benahi mudah mudahan terbenahi, tapi juga Makkah dan Madinah jangan lupakan karena juga perlu dibenahi, tapi sebelum itu semua diri kita benahi dulu, bangsa kita, kota kita ini acara-acara akbar bukan acara-acara kosong ini jantungnya dunia, negeri muslimin terbesar, jantung dunia adalah Indonesia dan Indonesia ini ibu kotanya Jakarta dan di pulau jawa ini adalah jantungnya habaib di dunia, kenapa jumlah habaib di dunia ini paling banyak di pulau jawa lebih banyak dari hadhramaut, juga para kiyai dan ulama paling banyak di Indonesia lebih dari negeri lainnya.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah jadi jantung kekuatan islam ada di Indonesia pusatnya di Jakarta, dan Jakarta semoga terus bangkit. Kita tidak puas kalau 1 juta yang hadir, kita pengen 2 juta yang hadir, sudah 2 juta yang hadir, 3 juta yang hadir di jantung muslimin terbesar di muka bumi, ini yang harus kita benahi dan kita pentingkan.
Allah berfirman dalam hadits qudsiy sebagaimana hadits diatas :“Berinfaklah wahai keturunan adam, Aku akan berinfak pada kalian” ucapan ini tidak perlu saya sarahkan karna sudah kalian pahami, Cuma kita berdoa ‘Wahai Rabbiy kami berinfak kepada orang-orang dari saudara-saudara kami dan engkau “kami bersedekah kepada saudara saudara kami, dan Engkau juga jauh lebih berhak bersedekah kepada kami, karena kami miskin dihadapan Mu, orang terkayapun miskin di hadapan Allah, kita bersedekah tapi kita minta pada yang Maha kaya karena dihadapan yang Maha kaya kita juga orang miskin, kita berinfaq kita minta pada yang Maha kaya berinfak kepada kita, bukan kaya dengan harta tapi dengan permohonan, kemudahan, pemgampunan, rahmat, kasih sayang, hidayah husnul khatimah dari semua yang kita minta.
Hadirin hadirat kita bermunajat kepada Allah Swt sekaligus mendoakan fadhilatussayyid syeckh Muhammad bin Abdullah dari sidney hadir malam ini dan beliau akan berangkat malam ini juga pukul 00.40 keberangkatan pesawatnya dari bandara soekarno hatta, beliau berangkat dengan istri beliau dan bersama istri saya dan anak-anak, mereka tinggal kira-kira 2 bulan disana, saya tetap disini sebenernya hati yang sangat rindu kepada guru mulia ingin jumpa namun acara-acara kita 2 acara akbar di bulan juli ini saya tidak bisa meninggalkan Jakarta, namun karena 3 juli saya mungkin kesingapore hadir haul sekaligus pengobatan insya Allah sorenya sudah pulang karena saya tidak bisa berobat dengan pengobatan yang diminta oleh bagian kedokteran di Indonesia sudah tidak bisa lagi diobati pengobatannya masih kurang yang di tawarkan adalah 1 bulan penuh dalam koma dan saya tidak bisa menerima tawaran itu kalau 1 bulan koma berarti 30 hari yang harus saya korbankan lebih baik bertahan saja semampunya, jadi mohon maaf kalau semalam saya tidak hadir majelis, kemarin malam, berapa malam dalam beberapa minggu tidak hadir majelis, mohon doanya semoga acara kita semakin hari semakin sukses, tanggal 9 sukses, malam isra’ mi’raj dan juga malam 24, tanggal 24 malam 25, malam nisfu sya’ban, bulan juli juga malam selasa malam nishfu sya’ban, bukan disini tidak cukup kalau disini, mau sampe masa kepancoran, insya Allah dimonas tidak ada tempat lain dijakarta lebih luas dari monas, kemarin yang hadir dilaporkan lebih dari, yang hadir di maulid, berarti lebih dari 1 juta muslimin yang hadir itu.
Hadirin hadirat kita turut berpartisipasi dengan segala kemampuan kita :“ Berinfaklah Allah akan berinfak pada kalian” Berinfak itu bukan hanya dengan uang, biasa dengan doa, bisa dengan kepedulian, biasa dengan bantuan lainnya berupa tekhnisi dan lain sebagainya, yang punya mobil ajak teman- temannya, yang punya truk pinjamkan truknya untuk bawa masa demikian.
Hadirin hadirat kita berterima kasih juga kepada polda metro jaya dari Polres, dari Polsek yang turut mengamankan, semoga di amankan oleh Allah subhanahu wata'ala, para Habaib yang mendukung acara-acara kita yang hadir di sini semoga dalam Rahmat dan keberkahan Allah subhanahu wata'ala.
Kita bermunajat kepada Allah agar Allah berinfak kepada kita, dengan segala anugerah yang jauh lebih luas
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا ...
<span>Ucapkanlah bersama-sama</span>
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ الله مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ


Qur'an Surat Ibrahim.

113 Alasan Berjilbab

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

 1. Menjalankan syi’ar Islam.
2. Berniat untuk ibadah.

3. Menutup aurat terhadap yang bukan muhrim.

4. Karena saya ingin ta’at kepada Allah yang telah menciptakan saya,
menyempurnakan kejadian, memberi rizki, melindungi, dan menolong saya.

5. Karena saya ingin ta’at kepada Rasul-Nya, pembimbing ummat dengan risalah
beliau

6. Untuk memperoleh Ridho Allah (InsyaAllah).

7. Merupakan wujud tanda bersyukur atas nikmat-Nya yang tiada putus.

8. Seluruh ulama sepakat bahwa hukum mengenakan jilbab itu wajib.

QS.24:31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka,atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

9. Agar kaum wanita menutup auratnya.

10. Bukan karena gaya-gayaan.

11. Bukan karena mengikut trend.

12. Bukan karena berlagak sok suci.

13. Lebih baik sok suci dari pada sok zholim ^_^ .

14. Tidak sekadar bermaksud agar berbeda dari yang lain.

15. Meninggikan derajat wanita dari belenggu kehinaan yang hanya menjadi objek
nafsu semata.

16. Jilbab cocok untuk semua wanita yang mau menjaga dirinya dari objek nafsu
semata.

17. Saya ingin menjadi wanita solihah.

18. Saya tengah berusaha mencapai derajat teqwa.

19. Jilbab adalah pakaian taqwa.

20. Jilbab adalah identitas wanita muslimah.

21. Diawali dengan mengenakan jilbab, saya ingin menapak jalan ke surga.

22. Menjauhkan diri dari azab panasnya api neraka di hari kemudian.

23. Istri-istri Rasulullah berbusana muslimah.

24. Para sahabiah (sahabat Rasulullah yang wanita) juga berbusana muslimah.

QS.7 A'raaf:26. Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu
pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian
takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari
tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.

25. Mereka merupakan panutan seluruh muslimah, begitu juga saya.

26. Semoga Allah memberikan kepada kita balasan jannah yang sama seperti mereka.

27. Untuk meninggikan izzah Islam.

28. Untuk meninggikan izzah (kemuliaan) diri sebagai wanita (muslimah).

29. Jilbab lebih melindungi diri dari godaan pria.

30. Membuat saya lebih merasa aman.

31. Menjaga diri dari gangguan lelaki usil.

32. Menjaga diri dari obyek pandangan lelaki yang hanya ingin ‘cuci mata’.

33. Menjaga diri dari objek syahwat lelaki.

34. Menjaga diri dari mata lelaki yang jelalatan.

35. Menjaga diri dari tangan-tangan usil yang ingin menjamah.

36. Menghindari zina mata dan zina hati.

37. Merupakan pencegahan dari perbuatan zina itu sendiri.

38. Jilbab dapat menghindari saya dari sikap-sikap yang negatif.

39. Jilbab dapat menghapus keinginan-keinginan yang menyimpang.

40. Membuat saya lebih bersahaja.

41. Membuat saya lebih khusyu’.

42. Mejauhkan saya dari perbuatan dosa (insyaAllah).

43. Membuat saya malu bila berbuat dosa.

44. Mendekatkan saya pada Allah.

45. Mendekatkan saya pada Rasulullah.

46. Mendekatkan saya pada nabi-nabi-Nya.

47. Mendekatkan saya pada sesama muslim.

48. Mendekatkan saya pada ajaran Islam.

49. Membuat saya tetap ingin belajar tentang Islam.

50. Membuat saya selalu merasa haus akan ajaran Islam.

51. Membuat saya tetap ingin menjalankan ajaran Islam.

52. Ajaran Islam berlaku sepanjang masa, tidak ada yang kuno.

53. Berjilbab bukan sesuatu yang kuno.

54. Mengatakan berjilbab itu kuno berarti telah menggugat otoritas Allah.

55. Allah Yang Maha Mengetahui lebih tahu apa yang terbaik bagi ummat-Nya.

56. Berjilbab, berarti menandakan kemajuan penerapan ajaran Islam di masa kini.

57. Merupakan satu barometer telah terbentuknya suatu lingkungan yang Islami.

58. Membedakan diri dari penganut agama lain.

59. Memudahkan dalam pengidentifikasian sesama saudari seiman.

60. Memperkuat tali silaturahmi dan ukuwah sesama muslimah.

61. Menghilangkan keraguan saya bila ingin menyapa saudari muslimah.

62. Memudahkan menanamkan rasa sayang-menyayangi sesama saudara/saudari seiman.

63. Membuat saya lebih terlihat anggun.

64. Membuat saya terlihat menyenangkan.

65. Membuat saya lebih terlihat wanita.

66. Tidak terlihat seperti laki-laki.

67. Membuat saya selalu berada dalam lingkungan yang Islami.

68. Jilbab menjaga saya dari pergaulan yang salah.

69. Memudahkan saya, dengan ijin Allah, mengenal lelaki yang salih.

70. Wanita yang baik (salihah) dengan lelaki yang baik (salih) pula.

71. Mudah-mudahan saya diberi jodoh lelaki yang salih.

72. Jodoh merupakan urusan Allah.

73. Dengan keta’atan pada Allah, Allah akan memberikan kemudahan-Nya.

74. Memudahkan saya dalam beraktifitas..

75. Membuat lebih mudah bergerak.

76. Jilbab menjagaku sehingga tidak terlihat lekuk-lekuk tubuh

77. Sangat repot bila memakai pakaian wanita seperti trend saat ini (yang
ketat).

78. Saya tidak suka memakai celana jeans.

79. Celana jeans yang ketat dapat menyebabkan kanker rahim karena suhu di sekitar rahim tidak beraturan.

80. Menghemat waktu dalam berpakaian.

81. Menghemat waktu dalam berhias.

82. Tidak perlu repot-repot selalu berusaha mengikuti trend mode yang berkembang.

83. Menghemat biaya untuk membeli pakaian yang sedang trend.

84. Menghemat biaya untuk membeli make up.

85. Melindungi kulit wajah dari make up yang dapat merusak kulit.

86. Melindungi kulit dari sengatan sinar matahari.

87. Meminimalkan penyakit kanker kulit.

88. Sengatan matahari dapat mengurangi kelembaban kulit sehingga kulit jadi kering.

89. Meminimalkan munculnya bintik-bintik hitam pada permukaan kulit akibat perubahan pigmen di usia tertentu.

90. Melindungi rambut dari debu-debu yang berterbangan.

91. Debu-debu itu dapat mengotori rambut dan menyebabkan rambut mudah rontok yang berakibat kebotakan.

92. Menuntun saya untuk hidup lebih sederhana.

QS.33 Ahzab:59.Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak
perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.

93. Menghindari hidup yang konsumtif.

94. Membuat diri tidak silau dengan kemegahan dunia dan segala perhiasannya.

95. Membuat saya lebih memikirkan hal lain selain mode dan perhiasan.

96. Menempatkan wanita menjadi subjek dalam proses pembangunan ummat.

97. Lebih mudah dalam menabung.

98. Memiliki kesempatan untuk melakukan ibadah haji.

99. Memiliki kesempatan lebih banyak untuk berinfaq dan sedekah.

100. Itu berarti lebih banyak beramal untuk bekal di hari akhir

101. Meneladani Siti Maryam, Ibunda Nabi Isa ‘Alaihi Sallam

102. Menuruti perintah Nabi Isa ‘Alaihi Sallam & para Nabi terdahulu. Berdasar ayat:

1 Korintus 11:5 Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan
kepala yang tidak BERTUDUNG, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan
yang dicukur rambutnya.

11:6 Sebab jika perempuan tidak mau MENUDUNGI KEPALANYA, maka haruslah ia juga
menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa
rambutnya digunting atau dicukur, maka HARUSLAH ia menudungi kepalanya.

11:7 Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran
dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.

11:8 Sebab laki-laki tidak berasal dari perempuan, tetapi perempuan berasal
dari laki-laki.

11:9 Dan laki-laki tidak diciptakan karena perempuan, tetapi perempuan
diciptakan karena laki-laki.

11:10 Sebab itu, perempuan HARUS MEMAKAI tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat.

11:11 Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak
ada laki-laki tanpa perempuan.

11:12 Sebab sama seperti perempuan berasal dari laki-laki, demikian pula
laki-laki dilahirkan oleh perempuan; dan segala sesuatu berasal dari Allah.

11:13 Pertimbangkanlah sendiri: PATUTKAH PEREMPUAN BERDOA KEPADA ALLAH DENGAN
KEPALA YG TIDAK BERTUDUNG?

103. Memurnikan ajaran yg telah hilang dari ummat terdahulu

104. Melaksanakan perintah tidak hanya dalam Qur'an, tapi juga Taurat, Zabur
(Mazmur) & Injil

105. Membuktikan jika ummat lain telah menghilangkan ajaran para Nabi terdahulu

106. Melindungi diri dari api neraka

107. Menjaga kesucian jiwa orang lain

108. Mengingatkan orang lain pada perintah ALLAH

109. Mengikuti Jalan, Hidup & Kebenaran yg diajarkan oleh Nabi Isa AS

110. Sampai kepada ALLAH melalui jalan Nabi Isa AS yg telah dihilangkan oleh
ummat terdahulu & dimurnikan kembali oleh ALLAH dalam Qur'an melalui Rasulullah
Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam

111. Lebih berharga jika tertutup rapih dibanding dibuka percuma/free untuk
dilihat

112. Hemat & Tabungan dapat digunakan untuk jalan ALLAH

113. memberi contoh baik bagi anak & sekitar

114. What next???

http://www.mail-archive.com/wanita-muslimah@yahoogroups.com/msg75287.html